Putri Duyung atau yang sering di kenal dengan sebutan Little Mermaid merupakan dongeng abadi yang berada di seluruh belahan dunia dan kisah ini selalu menjadi dongeng paling favorit untukku.
Kisah yang sering kita lihat, dengar, dan kita tonton adalah dongeng tentang Putri Duyung kecil bernama Ariel yang hidup di bawah laut dan memiliki keinginan untuk menjadi manusia dikarenakan ia jatuh cinta dengan seorang manusia yang di tolongnya. Adapun perjanjian yang telah ia lakukan dengan penyihir jahat membuat ia dapat menjadi manusia namun ditukar dengan suaranya dan terdapat syarat lainnya. Mengenai ending dari kisah ini terdapat berbagai versi juga berdasarkan dari yang saya baca dan tonton. Adapun sang Putri Duyung yang akhirnya dapat menjadi manusia seutuhnya dan berakhir bahagia dengan sang Pangeran pujaannya dan versi lainnya adalah Putri Duyung yang dikecewakan oleh Pangeran karena ia tidak dapat mengenali sosok si Putri Duyung tersebut dan lebih memilih untuk menjadi buih di laut dan lenyap bersama ombak.
Sedangkan menurut legenda, Putri Duyung adalah makhluk air yang memiliki kepala dan tubuh layaknya seorang perempuan dan ekor yang menyerupai ikan. Ikan duyung hidup di dasar laut dan dikatakan merupakan seorang putri yang dikutuk sebagian anggota badannya dari pinggang hingga ke kaki menjadi ikan. Putri duyung merupakan makhluk legendaris yang ceritanya sudah beredar dari berabad - abad yang lalu, mereka termasuk salah satu makhluk legendaris separuh manusia separuh hewan.
Dongeng Putri Duyung dari seluruh dunia :
1. Assyria.
Cerita tentang putri duyung pertama kali ditemukan di Assyria. Cerita itu berkisah tentang Dewi Atargatis, Ibu dari ratu Assyria, yakni Semiramis. Dewi Atargatis
jatuh hati pada seorang gembala, yang kemudian terbunuh olehnya. Karena
malu, ia menceburkan diri ke danau untuk mengubah diri menjadi ikan.
Namun, air tidak bisa mengubah dirinya sepenuhnya karena ia masih
memiliki kekuatan sebagai seorang Dewi. Akhirnya, hanya separuh tubuhnya
yang menjadi ikan.
2. Yunani.
Dalam mitologi yunani, putri duyung dikatakan selalu menggoda para pelaut yang lalai. Siapa saja yang tergoda akan menemui ajalnya. Legenda Yunani yang terkenal menceritakan bahwa putri duyung adalah Thessalonike, adik dari Alexander Agung yang berubah menjadi duyung setelah meninggal. Dia hidup stelah mati sebagai putri duyung di laut Aegea, dan selalu menanyakan nasib kakaknya. Dia hanya menanyakan satu hal bila ada pelaut melintas. Dia selalu bertanya : Ζει ο βασιλιάς Αλέξανδρος? (Zi o basiliás Aléxandros?)
- (Apakah Alexander Agung masih hidup?).
Jika dia bertanya demikian, jawaban yang tepat adalah:
Ζει και βασιλεύει (Zi kē basileúi)
- (Dia masih hidup dan masih memerintah).
Bila tidak menjawab seperti demikian, maka ia berangsur-angsur berubah menjadi Gorgon dan mencelakai pelaut yang sedang melintas.
Dalam mitologi yunani, Siren atau ‘’’Seirenes’’’ (bahasa Yunani: Σειρῆνας) adalah makhluk legendaris, termasuk kaum Naiad (salah satu kaum nimfa yang hidup di air) yang hidup di lautan. Mereka tinggal di sebuah pulau yang bernama Sirenum Seopuli,
atau menurut beberapa tradisi berbeda mereka tinggal di tanjung
Pelorum, pulau Anthemusa, pulau Sirenusian dekat Paistum, atau di
Capreae, yang mana semuanya adalah tempat-tempat yang dikelilingi oleh
batu karang dan tebing. Mereka menyanyikan lagu-lagu memikat hati yang
membuat para pelayar yang mendengarnya menjadi terbuai sehingga kapal
mereka menabrak karang dan tenggelam.
Kisah pertemuan dengan para Siren diceritakan dalam kisah Odisseia. Suatu ketika, saat Odisseus harus melewati pantai berkarang yang dihuni oleh para Siren, ia
menyuruh semu awak kapalnya untuk menyumbat telinga mereka dengan lilin
agar tidak mendengar suara para Siren yang menghanyutkan hati. Ia
sendiri ingin agar dirinya diikat pada tiang dengan tidak menyumbat
telinga karena penasaran seperti apa nyanyian para Siren tersebut.
Ketika ia mendengar suara merdu para Siren, ia memberontak dan menyuruh
awak kapalnya agar melepaskan tali yang mengikat dirinya di tiang kapal.
Para awak kapalnya menolak. Ketika kapal mereka sudah jauh dari Siren,
Odisseus berhenti memberontak dan menjadi tenang, setelah itu
dibebaskan.
Kisah pertemuan dengan para Siren juga diceritakan dalam petualangan Iason, Argonautika. Kheiron memperingatkan Iason bahwa Orfeus
kelak akan sangat berguna dalam perjalanannya. Ketika Iason dan
kapalnya melewati pantai berkarang yang menjadi habitat para Siren,
Orfeus mendengar suara mereka yang merdu. Lalu ia memainkan harpa dengan
nyanyian yang lebih merdu daripada nyanyian para Siren. Karena merasa
kalah, para Siren menceburkan diri ke laut.
3. Eropa
Dalam dongeng dan cerita rakyat Eropa, ada makhluk yang wujudnya menyerupai putri duyung disebut Melusine, berwujud wanita dari kepala sampai pinggang, sedangkan berwujud ikan
dari pinggang ke bawah, dengan dua ekor yang bercabang atau
kadang-kadang seperti ular. Dalam beberapa cerita rakyat di Eropa, puteri duyung dapat
mengabulkan permohonan.
4. Jepang
Menurut cerita rakyat jepang,
jika manusia memakan daging putri duyung, maka akan memperoleh
keabadian.
5. Indonesia.
Walaupun hampir tidak pernah terdengar oleh masyarakat Indonesia sendiri, namun ada sebuah buku bertahun 1718 yang terbit di Amsterdam Belanda,
yang mengupas soal kehidupan aneka satwa di Samudera Hindia. Buku ini
dilengkapi artikel deskripsi, aneka sketsa dan gambar.
Dalam buku ini ada satu catatan detail soal duyung :
“Ada monster berwujud wanita setengah ikan, tertangkap di perairan Amboyna (gugus kepulauan Maluku, Indonesia).
Berdasarkan pengukuran memiliki tubuh sepanjang 59 inci (147,5 cm), bentuknya mirip belut laut (moa). Makhluk ini hanya bertahan hidup selama 103 jam (4,5 hari) setelah ditangkap, dan mati di akuarium. Selama pengurungan diberi makan ikan-ikan kecil dan hasil laut lainnya, namun ia tidak merespons makanan tersebut.”
Agaknya duyung memang masih misteri. Dipercaya ada, namun bukti yang terlihat sampai kini tak pernah pasti soal wujud duyung yang ada di legenda. Para ahli bahkan menyimpulkan bahwa kemungkinan duyung itu adalah mamalia air yang dikenal sebagai dugong, manatee dan sea cow (Sapi laut), yang disalahtafsir oleh pelaut masa lalu.

Dalam buku ini ada satu catatan detail soal duyung :
“Ada monster berwujud wanita setengah ikan, tertangkap di perairan Amboyna (gugus kepulauan Maluku, Indonesia).
Berdasarkan pengukuran memiliki tubuh sepanjang 59 inci (147,5 cm), bentuknya mirip belut laut (moa). Makhluk ini hanya bertahan hidup selama 103 jam (4,5 hari) setelah ditangkap, dan mati di akuarium. Selama pengurungan diberi makan ikan-ikan kecil dan hasil laut lainnya, namun ia tidak merespons makanan tersebut.”
Agaknya duyung memang masih misteri. Dipercaya ada, namun bukti yang terlihat sampai kini tak pernah pasti soal wujud duyung yang ada di legenda. Para ahli bahkan menyimpulkan bahwa kemungkinan duyung itu adalah mamalia air yang dikenal sebagai dugong, manatee dan sea cow (Sapi laut), yang disalahtafsir oleh pelaut masa lalu.
No comments:
Post a Comment